Sirkumsisi
Definisi
Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian/seluruh prepusium penis dengan tujuan tertentu.
Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian/seluruh prepusium penis dengan tujuan tertentu.
Indikasi
o Agama
o Sosial
o Medis:
·
Fimosis (prepusium tidak dapat
ditarik ke belakang atau tidak dapat membuka)
·
Parafimosis (prepusium tidak
dapat ditarik ke depan)
·
Kondiloma akuminata
·
Pencegahan terjadinya tumor (mencegah menumpuknya
smegma yang diduga kuat bersifat karsinogenik)
Kontraindikasi
o Absolut: hipospadia, epispadia
o Relatif: gangguan pembekuan darah
(misalnya hemofilia), infeksi lokal,
infeksi umum, diabetes melitus
Komplikasi
Perdarahan, hematoma, infeksi
Peralatan (minimal)
o Gunting jaringan 1 buah
o Klem arteri lurus 3 buah
o Klem arteri bengkok 1 buah
o Pinset anatomis 1 buah
o Pemegang jarum (needle holder) 1
buah
o Jarum jahit kulit 1 buah
Perlengkapan
o Kapas
o Kassa steril
o Plester
o Kain penutup steril yang berlubang di
tengahnya (duk)
o Semprit 3 ml atau 5 ml
o Benang plain cat gut ukuran
3.0
o Sarung tangan steril
o Larutan NaCl 0.9% atau aqua destilata
Obat-obatan
o Lidokain HCl 2% (tanpa campuran
adrenalin)
o Larutan antiseptik: larutan sublimat,
povidon iodine 10%, dan alkohol 70%. .
o Salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau
tetrasiklin 2%)
o Analgetik oral (antalgin atau
parasetamol)
o Antibiotik oral
(ampisilin/amoksisilin/eritromisin)
o Adrenalin 1:1.000
Tahap-tahap Sirkumsisi
1. Persiapan operasi
1.
Persiapan pasien. Sebelum
dilakukan sirkumsisi, kita tentukan tidak ada kontraindikasi untuk melakukan
tindakan sirkumsisi. Hal ini diketahui dengan melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis ditelusuri:
o Riwayat gangguan hemostasis dan
kelainan darah
o Riwayat alergi obat, khususnya zat anestesi lokal, antibiotik, maupun obat
lainnya
o Penyakit yang pernah/sedang diderita,
misalnya demam, sakit jantung, asma
Pada pemeriksaan fisis dicari:
o Status generalis: demam, tanda stres fisik, kelainan jantung dan paru
o Status lokalis: hipospadia, epispadia, atau kelainan kongenital lainnya
Berikan penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan dan minta persetujuan tindakan sirkumsisi dari pasien/orang tua
pasien (informed concent). Bila telah siap baringkan pasien di atas
meja operasi.
1.
Persiapan alat dan obat-obatan
sirkumsisi
2.
Persiapan alat dan obat-obatan
penunjang hidup bila terjadi syok anafilaksis.
2. Asepsis dan antisepsis
·
Pasien telah mandi dengan membersihkan
alat kelamin (genitalianya) dengan sabun
·
Bersihkan daerah genitalia
dengan alkohol 70% untuk menghilangkan lapisan lemak
·
Bersihkan daerah genitalia
dengan povidon iodin 10% dengan kapas dari sentral ke perifer membentuk
lingkaran ke arah luar (sentrifugal)
3. Anestesi lokal
Dilakukan anestesi lokal dengan menggunakan lidokain 2%
·
Lakukan anestesi blok pada n.
dorsalis penis dengan menusukkan jarum pada garis medial di bawah simfisis
pubis sampai menembus fascia Buck (seperti menembus kertas) suntikkan 1,5 ml,
tarik jarum sedikit, tusukkan kembali miring ke kanan/kiri menembus fasia dan
suntikkan masing-masing 0,5 ml; lakukan aspirasi dahulu sebelum menyuntik untuk
mengetahui apakah ujung-jarum berada dalam pembuluh darah atau tidak. Jika
darah yang teraspirasi maka pindahkan posisi ujung jarum, aspirasi kembali.
Bila tidak ada darah yang teraspirasi, masukanlah zat anestesi.
·
Lakukan anestesi infiltrasi di
lapisan subkutis ventral penis 0,5-0,75 ml untuk kedua sisi.
4. Pembersihan glans penis
Buka glans penis sampai sulkus korona
penis terpapar. Bila ada perlengketan, bebaskan dengan klem arteri atau dengan
kassa steril. Bila ada smegma, bersihkan dengan kasa mengandung larutan
sublimat.
5. Periksa apakah anestesi sudah
efektif
Caranya dengan melakukan penjepitan pada
daerah frenulum dengan klem.
6. Pengguntingan dan penjahitan
·
Pasang klem pada prepusium di
arah jam 6, 11, dan 1 dengan ujung klem mencapai _+ 1,5 cm dari sulkus korona
penis. Tujuannya sebagai pemandu tindakan dorsumsisi dan sarana hemostasis
·
Lakukan dorsumsisi dengan
menggunting kulit dorsum penis pada jam 12 menyusur dari distal ke proksimal
sampai dengan 0,3 – 0,5 cm dari korona
·
Pasang jahitan kendali dengan
menjahit batas ujung dorsumsisi kulit agar pemotongan kulit selanjutnya lebih
mudah dan simetris
·
Gunting secara melingkar
(tindakan sirkumsisi) dimulai dari dorsal pada titik jahitan jam 12 melingkari
penis, sisakan mukosa sekitar 0,5 cm. Pada sisi frenulum, pengguntingan
membentuk huruf V di kiri dan kanan klem. Pemotongan harus simetris, dan sama
panjang antara kulit dan mukosa
·
Atasi perdarahan yang timbul
ada jepitan klem, kemudian lakukan penjahitan hemostasis dengan benang catgut
·
Lakukan penjahitan aproksimasi
kulit dengan mukosa. Jahit kiri dan kanan glans biasanya masing-masing 2-3
simpul. Prinsipnya adalah mempertemukan pinggir kulit dan pinggir mukosa
·
Jahit mukosa distal frenulum
(jam 6) dengan jahitan angka 8 atau 0
·
Setelah penjahitan selesai,
gunting mukosa frenulum di sebelah distal dari jahitan sebelumnya, dan
bersihkan dengan iodine 10% lalu beri salep kloramfenikol 2%
7. Pembalutan
·
Gunakan kassa yang telah
diolesi salep antibiotik
·
Jangan sampai penis terpuntir
saat membalut
8. Pemberian obat-obatan
·
Analgesik oral (antalgin atau
parasetamol)
·
Antibiotik oral
(ampisilin,amoksisilin, eritromisin)
·
Pemberian obat-obatan ini dapat
dimulai 2-3 jam sebelum sirkumsisi
9. Anjuran pascaoperasi
·
Penjelasan kepada pasien/orang
tua
·
Balutan dibuka 4-5 hari
kemudian setelah membasahi perban dengan rivanol. Perhatikan adanya infeksi,
pus, hematom, atau luka yang belum menutup
·
Bila ada infeksi, pemberian
antibiotik diteruskan hingga hari ke-6-7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar