Senin, 29 April 2013

Sirkumsisi

            Sirkumsisi




Definisi
Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian/seluruh prepusium penis dengan tujuan tertentu.

Indikasi
o Agama
o Sosial
o Medis:
·      Fimosis (prepusium tidak dapat ditarik ke belakang atau tidak dapat membuka)
·      Parafimosis (prepusium tidak dapat ditarik ke depan)
·      Kondiloma akuminata
·      Pencegahan terjadinya tumor (mencegah menumpuknya smegma yang diduga kuat bersifat karsinogenik)

Kontraindikasi
o Absolut: hipospadia, epispadia
o Relatif: gangguan pembekuan darah (misalnya hemofilia), infeksi lokal, infeksi umum, diabetes melitus

Komplikasi
Perdarahan, hematoma, infeksi

Peralatan (minimal)
o Gunting jaringan 1 buah
o Klem arteri lurus 3 buah
o Klem arteri bengkok 1 buah
o Pinset anatomis 1 buah
o Pemegang jarum (needle holder) 1 buah
o Jarum jahit kulit 1 buah

Perlengkapan
o Kapas
o Kassa steril
o Plester
o Kain penutup steril yang berlubang di tengahnya (duk)
o Semprit 3 ml atau 5 ml
o Benang plain cat gut ukuran 3.0
o Sarung tangan steril
o Larutan NaCl 0.9% atau aqua destilata

Obat-obatan
o Lidokain HCl 2% (tanpa campuran adrenalin)
o Larutan antiseptik: larutan sublimat, povidon iodine 10%, dan alkohol 70%. .
o Salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau tetrasiklin 2%)
o Analgetik oral (antalgin atau parasetamol)
o Antibiotik oral (ampisilin/amoksisilin/eritromisin)
o Adrenalin 1:1.000

Tahap-tahap Sirkumsisi
1. Persiapan operasi
1.    Persiapan pasien. Sebelum dilakukan sirkumsisi, kita tentukan tidak ada kontraindikasi untuk melakukan tindakan sirkumsisi. Hal ini diketahui dengan melakukan anamne­sis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis ditelusuri:
o Riwayat gangguan hemostasis dan kelainan darah
o Riwayat alergi obat, khususnya zat anestesi lokal, antibiotik, maupun obat lainnya
o Penyakit yang pernah/sedang diderita, misalnya demam, sakit jantung, asma
Pada pemeriksaan fisis dicari:
o Status generalis: demam, tanda stres fisik, kelainan jantung dan paru
o Status lokalis: hipospadia, epispadia, atau kelainan kongenital lainnya
Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan dan minta persetujuan tindakan sirkumsisi dari pasien/orang tua pasien (informed concent). Bila telah siap baringkan pasien di atas meja operasi.
1.    Persiapan alat dan obat-obatan sirkumsisi
2.    Persiapan alat dan obat-obatan penunjang hidup bila terjadi syok anafilaksis.

2. Asepsis dan antisepsis
·      Pasien telah mandi dengan mem­bersihkan alat kelamin (genitalia­nya) dengan sabun
·      Bersihkan daerah genitalia dengan alkohol 70% untuk menghilangkan lapisan lemak
·      Bersihkan daerah genitalia dengan povidon iodin 10% dengan kapas dari sentral ke perifer membentuk lingkaran ke arah luar (sentrifugal)

3. Anestesi lokal
Dilakukan anestesi lokal dengan menggunakan lidokain 2%
·      Lakukan anestesi blok pada n. dorsalis penis dengan menusukkan jarum pada garis medial di bawah simfisis pubis sampai menembus fascia Buck (seperti menembus kertas) suntikkan 1,5 ml, tarik jarum sedikit, tusukkan kembali miring ke kanan/kiri menembus fasia dan suntikkan masing-masing 0,5 ml; lakukan aspirasi dahulu sebelum menyuntik untuk mengetahui apakah ujung-jarum berada dalam pembuluh darah atau tidak. Jika darah yang teraspirasi maka pindahkan posisi ujung jarum, aspirasi kembali. Bila tidak ada darah yang teraspirasi, masukanlah zat anestesi.
·      Lakukan anestesi infiltrasi di lapisan subkutis ventral penis 0,5-0,75 ml untuk kedua sisi.

4. Pembersihan glans penis
Buka glans penis sampai sulkus korona penis terpapar. Bila ada perlengketan, bebaskan dengan klem arteri atau dengan kassa steril. Bila ada smegma, bersihkan dengan kasa mengandung larutan sublimat.

5. Periksa apakah anestesi sudah efektif
Caranya dengan melakukan penjepitan pada daerah frenulum dengan klem.

6. Pengguntingan dan penjahitan
·      Pasang klem pada prepusium di arah jam 6, 11, dan 1 dengan ujung klem mencapai _+ 1,5 cm dari sulkus korona penis. Tujuannya sebagai pemandu tindakan dorsumsisi dan sarana hemostasis
·      Lakukan dorsumsisi dengan menggunting kulit dorsum penis pada jam 12 menyusur dari distal ke proksimal sampai dengan 0,3 – 0,5 cm dari korona
·      Pasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung dorsumsisi kulit agar pemotongan kulit selanjutnya lebih mudah dan simetris
·      Gunting secara melingkar (tindakan sirkumsisi) dimulai dari dorsal pada titik jahitan jam 12 melingkari penis, sisakan mukosa sekitar 0,5 cm. Pada sisi frenulum, pengguntingan membentuk huruf V di kiri dan kanan klem. Pemotongan harus simetris, dan sama panjang antara kulit dan mukosa
·      Atasi perdarahan yang timbul ada jepitan klem, kemudian lakukan penjahitan hemo­stasis dengan benang catgut
·      Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa. Jahit kiri dan kanan glans biasanya masing-masing 2-3 simpul. Prinsipnya adalah mempertemukan pinggir kulit dan pinggir mukosa
·      Jahit mukosa distal frenulum (jam 6) dengan jahitan angka 8 atau 0
·      Setelah penjahitan selesai, gunting mukosa frenulum di sebelah distal dari jahitan sebelumnya, dan bersihkan dengan iodine 10% lalu beri salep kloramfenikol 2%

7. Pembalutan
·      Gunakan kassa yang telah diolesi salep antibiotik
·      Jangan sampai penis terpuntir saat mem­balut

8. Pemberian obat-obatan
·      Analgesik oral (antalgin atau parasetamol)
·      Antibiotik oral (ampisilin,amoksisilin, eritromisin)
·      Pemberian obat-obatan ini dapat dimulai 2-3 jam sebelum sirkumsisi

9. Anjuran pascaoperasi
·      Penjelasan kepada pasien/orang tua
·      Balutan dibuka 4-5 hari kemudian setelah membasahi perban dengan rivanol. Perhatikan adanya infeksi, pus, hematom, atau luka yang belum menutup
·      Bila ada infeksi, pemberian antibiotik diteruskan hingga hari ke-6-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar