APENDEKTOMI
TERBUKA (anak)
Introduksi
a. Definisi
Suatu tindakan pembedahan dengan
membuang apendik vermiformis
b. Indikasi operasi
- apendisitis akut
- periapendikuler infiltrat
- apendisitis perforata
c. Kontra
indikasi (tidak ada)
d. Diagnosis Banding
- Batu ureter kanan
- Kelainan ginekologi
- Tumor cecum
- Crohn’s disease
- Kehamilan ektopik terganggu
e. Pemeriksaan
penunjang
- Laboratorium rutin dan Urine lengkap (untuk wanita ditambahkan PPT)
- USG abdomen (tidak rutin)
Teknik Operasi
- Posisi terlentang, dalam general anestesi.
- Aseptik dan antiseptik seluruh abdomen dan dada bagian bawah, kemudian lapangan operasi dipersempit dengan kain steril.
- Insisi mid transversal umbilikal kanan → diperdalam dengan memotong lemak dan mencapai aponeurosis MOE (Muskulus Oblikus Eksternus) → MOE dibuka sedikit dengan skalpel searah dengan seratnya, kemudian diperlebar ke lateral dan ke medial dengan pertolongan pinset anatomi.
- Wound Haak tumpul dipasang di bawah MOE → tampak MOI (Muskulus Oblikus Internus) → buka secara tumpul dengan gunting atau klem arteri searah dengan seratnya sampai tampak lemak peritoneum, dengan haak LangenBack otot dipisahkan → Haak dipasang di bawah muskulus tranversus abdominis.
- Peritoneum yang berwaran putih dipegang dengan menggunakan 2 pinset Chirurgis dan dibuka dengan gunting → perhatikan apa yang keluar: pus, udara atau cairan lain (darah, feses dll), periksa kultur dan tes kepekaan kuman dari cairan yang keluar tsb.
- Kemudian Wound Haak diletakkan di bawah peritoneum → sekum (yang berwarna lebih putih, memiliki tanea koli dan haustra) dicari dan diluksir.
- Apendiks yang basisnya terletak pada pertemuan tiga taenia mempunyai bermacam-macam posisi: antesekal, retrosekal, anteileal, retroileal, dan pelvinal setelah ditemukan, sekum dipegang dengan darm pinset dan ditarik keluar, dengan kassa basah sekum dikeluarkan kearah mediokaudal → sekum yang telah keluar dipegang oleh asisten dengan ibu jari berada di atas.
- Mesenterium dengan ujung apendiks di pegang dengan klem Kocher → mesoapendiks dipotong dan diligasi sampai pada basis apendiks dengan silk 3/0.
- Pangkal apendiks di crush dengan klem kocher → bekas crush diikat dengan silk 3/0.
- Dibuat jahitan pursestring pada serosa sekitar pangkal appendiks dengan silk 3/0.
- Bagian distal dari ikatan pada pangkal apendiks diklem dengan Kocher dan diantara klem kocher dan ikatan tersebut apendiks dipotong dengan pisau yang telah diolesi iodium.
- Sisa apendiks ditanam di dalam dinding sekum dengan pertolongan pinset anatomis didorong ke dalam dan jahitan pursestring dieratkan.
- Sekum dimasukkan ke dalam rongga perut.
- Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis sbb:
- Peritoneum → jelujur dengan PGA 3/0.
- MOI dan M. Transversus Abdominis → jelujur dengan PGA 3/0.
- MOE beserta aponeurosisnya → jelujur dengan PGA 3/0.
- Lemak → jelujur dengan chromic 2/0
- Kulit → subtikuler dengan nylon 3/0
f. Komplikasi Operasi
- Durante Operasi: perdarahan intra peritoneal, dinding perut, robekan sekum atau usus lain.
- Pasca bedah dini: perdarahan, infeksi, hematom, paralitik ileus, peritonitis, fistel usus, abses intraperitoneal.
- Pasca bedah lanjut : Streng ileus, hernia sikatrikalis.
g. Mortalitas
- 0,1 % → jika appendiks tidak perforasi
- 15% → jika telah terjadi perforasi
- Kematian tersering ok sepsis, emboli paru, atau aspirasi.
h. Perawatan pasca
bedah
- Hari I operasi → infus menurut kebutuhan sehari ±2-3 liter RL dan D5%.
- Appendicitis tanpa perforasi : AB hanya 1 x 24 jam.
- Appendicitis dengan Perforasi : AB hingga gejala klinis infeksi reda dan laboratorium normal.
- Mobilisasi secepatnya setelah sadar → menggerakkan kaki, miring kekiri dan kanan bergantian dan duduk.
- Penderita boleh jalan pada hari I pasca bedah.
- Makanan peroral → dimulai dengan minum sedikit-sedikit (50 cc) tiap jam apabila sudah ada aktivitas usus (flatus dan bising usus (+)).
- Bila dengan minum → penderita tidak kembung maka pemberian makanan peroral dimulai.
- Jahitan diangkat hari 5–7 pasca bedah.
i. Follow-Up
Kondisi luka, kondisi abdomen, serta kondisi
klinis penderita secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar