Jumat, 28 Februari 2014

INVAGINASI LAPARATOMI – MILKING



INVAGINASI LAPARATOMI – MILKING
Introduksi
a. Definisi
Suatu tindakan pembedahan dengan reduksi manual guna mereduksi usus yang mengalami invaginasi.
b. Ruang lingkup
Keadaan bayi/anak-anak sehat, gizi cukup, tersering usia 5-9 bulan, 50% usia < 1 tahun. Trias invaginasi: 1. nyeri kolik hilang timbul, 2. teraba massa biasanya di abdomen kuadran kanan atas, 3. colok dubur didapatkan lendir darah. Intusussepsi atau Invaginasi sering terjadi pada bayi dan anak, dimana satu segmen usus mengalami konstriksi oleh gelombang peristaltik dan tiba-tiba masuk ke dalam segmen distalnya. Radiologis barium enema sering tampak cupping dan coilspring, sedangkan pada USG tampak dougnut sign.
c. Indikasi operasi
  • Gejala Klinis: obstruksi usus.
  • Radiologi: gagal dengan reduksi barium
d. Kontra indikasi operasi
  • Kondisi umum Jelek
  • Tampak pada operasi: perforasi usus, usus tak viable.
f. Pemeriksaan Penunjang
Barium inloop
Teknik Operasi
  • Operasi dengan pendekatan laparotomi infra umbilikus.
  • Explorasi sampai tampak intussuseptum dan intussusipien.
  • Jika tidak ada perforasi dilakukan milking sampai usus bebas dari invaginasi
  • Cek viabilitas usus dan pasase usus sampai distal. Lakukan appendektomi.
  • Jika ada pembesaran limfonodi dilakukan biopsi dan dilakukan pemeriksaan PA.
  • Tutup luka operasi.
g. Komplikasi operasi
Perdarahan
Komplikasi pasca operasi
  • Kembung
  • Gangguan keseimbangan elektrolit
  • Sepsis
h. Mortalitas
Kurang dari 2%
i. Perawatan Pascabedah
Dilakukan pengawaan ketat keadaan umum dan vital sign.
j. Follow-up
Dinilai adakah tanda-tanda kesulitan bernafas, infeksi pernafasan berulang dan apakah terjadi invaginasi berulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar