HERNIORRAPHY PADA ANAK
Introduksi
a. Definisi
Suatu tindakan pembedahan dengan
cara memotong kantong hernia, menutup defek.
b. Ruang lingkup
Benjolan di daerah inguinal dan
dinding depan abdomen yang masih bisa dimasukan kedalam cavum abdomen
Kadang benjolan tidak bisa
dimasukkan ke cavum abdomen disertai tanda-tanda obstruksi seperti muntah,
tidak bisa BAB, serta nyeri
c. Indikasi operasi
- Hernia reponibel
- Hernia irreponibel
- Hernia inkarserata
- Hernia strangulata
d. Diagnosa banding
- Hidrokel
- Tumor testis
- Orchitis
f. Pemeriksaan
penunjang
USG daerah inguinal
Teknik operasi
- Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum → dapat ditambah dengan kaudal blok.
- Dilakukan desinfeksi lapangan operasi → ditutup dengan doek steril
- Dilakukan insisi transversal 1/3 tengah pada skin crease abdomino inguinal sejajar ligamentum inguinale
- Insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE (Muskulus Oblikus Eksternus)
- Aponeurosis MOE dibuka secara tajam
- Funikulus spermatikus diidentifikasi kemudian mencari kantong hernia di antromedial
- Isi hernia dimasukan ke dalam cavum abdomen
- Kantong hernia dipotong pada jembatan kantong proximal dan distal. Kemudian kantong proximal diikat setinggi lemak preperitonium
- Perdarahan dirawat, dilanjutkan menutup luka operasi lapis demi lapis
g. Komplikasi operasi
- perdarahan
- infeksi luka operasi
- cedera usus
- cedera vesicavoinoria
- cedera vasdeferen
- cedera testis,orchitis, atropi testis
- cedera saraf intra ingunal, ilia hipogastrik atau genito femoral
h. Mortalitas
Tergantung keadaan hernia: reponibilis
atau strangulata, kondisi dan penyakit penyerta
i. Perawatan Pasca
Operasi
Paska bedah penderita dirawat dan
diobservasi kemungkinan komplikasi berupa perdarahan dan hematoma pada daerah
operasi.
j. Follow-Up
Pasien disarankan tidak
berolah raga berat atau mengangkat benda berat selama 6-8 minggu untuk
mencegah rekerensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar