Jumat, 28 Februari 2014

DRAINASE ABSES MAMMA



DRAINASE ABSES MAMMA
Introduksi
a. Definisi
Suatu tindakan insisi dan drainase abses mamma baik yang timbul pada periode puerperalis atau non puerpuralis. Insisi dapat single atau multipel.
b. Ruang lingkup
Payudara adalah masa stroma dan parenkhim payudara yang terletak di dinding torak anterior antara ICS II dan VI dan parasternal sampai dengan garis axilaris medius. Payudara mendapat vaskularisasi utama dari cabang a. mammaria interna, a. Torakoakromialis dan cabang a. Interkostalis 3,4,5.
KGB regional pada payudara adalah KGB aksila, supra dan infraklavikula serta mammaria interna. KGB aksila dibagi atas 3 zona yaitu Level I, II dan III.
Level I adalah KGB yang terletak lateral dari muskulus pektoralis minor, level II adalah KGB yang terletak dibelakang m. pektoralis minor dan Level III adalah KGB yang terletak medial dari m. pektoralis minor.
Disamping itu juga ada KGB interpektoral atau disebut Rotter.

Infeksi pada payudara dibagi atas:
  • Neonatal
  • Puerperalis
  • Non puerperalis
  • Berhubungan dengan kulit: selulitis, ateroma
Organisme penyebab:
  • Staphylococcus aureus
  • Escherichia colli
  • Enterococcus
  • Jamur
  • Mycobacterium tuberculose
Diagnosa abses payudara ditegakkan dengan:
  • Pemeriksaan klinis: tanda-tanda radang dan fluktuatif
  • USG payudara
  • Aspirasi
c. Indikasi operasi
Abses mamma
d. Kontra indikasi operasi
Tidak ada
e. Diagnosa banding
  • Kista mamma
  • Mastitis yang luas (terutama mastitis tuberkulosa)
f.  Pemeriksaan penunjang
  • USG mamma
  • Kultur pus dan sensitivity test
Prinsip pengobatan infeksi payudara:
Antibiotika adekwat
-      Infeksi pada neonatus, puerperalis dan yang berhubungan dengan infeksi kulit: Cloxacillin, erythromycin
-      Non puerperalis: co-amoxiclav atau kombinasi erythromycin dan metronidazole
Penderita dirujuk ke rumah sakit bila infeksi tidak membaik dengan pengobatan
Bila masih ragu-ragu akan diagnosa abses maka dilakukan aspirasi percobaan
Kanker payudara tipe inflamatoar harus sudah disingkirkan baik dengan pemeriksaan pencitraan ataupun aspirasi percobaan.

Teknik operasi
  1. Tindakan ini bisa dikerjakan dengan pembiusan lokal, tetapi pada keadaan tertentu dimana abse terletak deep dan multipel (mastitis Tuberculosa dengan abscess formation), maka dikerjakan dengan pembiusan umum.
  2. Desinfeksi payudara dengan povidone iodine atau chlorhexidine kemudian  mempersempit lapangan operasi dengan doek steril
  3. Dilakukan insisi (sesuai garis langer) kemudian diperdalam sampai mencapai abses. Periksa kultur pus dan test kepekaan. Setelah abses dievakuasi , dilakukan biopsi untuk mencari kemungkinan penyakit lain.
  4. ‘Dinding’ abses dicuci dengan larutan Nacl 0,9%.
  5. Selanjutnya dipasang drain penrose atau handschoen. dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 0,9%.
  6. Luka operasi ditutup situasi atau dibiarkan terbuka.
g.  Komplikasi operasi
Pendarahan
h.  Mortalitas
Sangat rendah
i. Perawatan pasca bedah
1.  Antibiotika dilanjutkan
2.  Drain dilepas 1-2 hari pasca drainase
j. Follow up
Perhatian efektivitas drainase dan tanda-tanda rekuren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar