Jumat, 28 Februari 2014

MASTEKTOMI SUBKUTAN



MASTEKTOMI SUBKUTAN
Introduksi
a. Definisi
Suatu tindakan pembedahan payudara dengan tidak mengangkat seluruh jaringan payudara pada penderita ginekomasti
b. Ruang lingkup
Payudara adalah masa stroma dan parenkhim payudara yang terletak di dinding torak anterior dengan batas superior: suclavicula, inferior: garis infra mammary, medial: garis sternal, lateral: garis axilaris medius, tidak termasuk kulit kecuali kulit dan kelenjar getah bening regional aksila ipsilateral
Diagnosa ginekomasti ditegakkan dengan:
Anamnesa: onsetnya, pubertas, riwayat pemakaian obat obatan (simetidin, spironolakton, androgen atau anti estrogen, reserpin), penyakit hati menahun, sindroma kleinefelter, tumor testis, hipogonadism, hipertiroidism
Faktor resiko: pubertas, riwayat pemakaian obat obatan (simetidin, spironolakton, androgen atau anti estrogen, reserpin), penyakit hati menahun, sindroma kleinefelter, tumor testis, hipogonadism, hipertiroidism
Pemeriksaan klinis lokal dan genitalia eksterna, FNA & pencitraan (mamografi dan/atau USG payudara).
c. Indikasi operasi
Ginekomasti
d. Kontra indikasi operasi
Komorbiditas yang berat
e. Diagnosa banding
  • Lipoma
  • Obesitas
  • Keganasan payudara
f. Pemeriksaan penunjang
  • Mamografi dan/atau USG payudara
  • FNAB tumor payudara
  • pemeriksaan kimia darah lengkap, foto toraks, EKG untuk persiapan operasi
Teknik operasi
  1. Penderita dalam general anaesthesia, lengan ipsilateral dengan yang dioperasi diposisikan abduksi 900, pundak ipsilateral dengan yang dioperasi diganjal bantal tipis.
  2. Desinfeksi lapangan operasi, bagian atas sampai dengan pertengahan leher, bagian bawah sampai dengan umbilikus, bagian medial sampai pertengahan mammma kontralateral, bagian lateral sampai dengan tepi lateral skapula. Lengan atas didesinfeksi melingkar sampai dengan siku kemudian dibungkus dengan doek steril dilanjutkan dengan mempersempit lapangan operasi dengan doek steril
  3. Dilakukan insisi infra mammary, kemudian dibuat flap.
  4. Flap atas sampai di bawah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap bawah sampai infra mammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m. Latissimus dorsi dan mengidentifikasi vasa dan N. thoracalis dorsalis
  5. Mastektomi dimulai dari bagian medial  menuju lateral sambil merawat perdarahan, terutama cabang pembuluh darah  interkostal di daerah parasternal. Pada saat sampai pada tepi lateral m. pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan mama dilepaskan dari m. Pektoralis minor dan serratus anterior
  6. Lapangan operasi dicuci dengan larutan  NaCl 0,9%.
  7. Evaluasi ulang sumber perdarahan
  8. Dipasang 1 buah drain continous
  9. Luka operasi ditutup lapis demi lapis.
g.  Komplikasi operasi
Dini:
- pendarahan
- lesi n. Thoracalis longus → wing scapula
- Lesi n. Thoracalis dorsalis.
Lambat:
- infeksi
- nekrosis flap & areola mamma
- wound dehiscence
- seroma
- edema lengan
- kekakuan sendi bahu → kontraktur
h. Morbiditas
Rendah
i. Perawatan pasca bedah
  • Pasca bedah penderita dirawat di ruangan dengan mengobservasi produksi drain, memeriksa Hb pasca bedah.
  • Rehabilitasi dilakukan sesegera mungkin dengan melatih pergerakan sendi bahu.
  • Drain dilepas bila produksi masing-masing drain < 20 cc/24 jam.
  • Jahitan dilepas umumnya hari ke 7 s/d 10.
j. Follow up
Mencari tanda-tanda rekurensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar