SOAVE
(ENDORECTAL PULL THROUGH)
Introduksi
a. Definisi
Salah satu tehnik tindakan
pembedahan pada kasus Hirschsprung Disease dengan pendekatan abdomino
perineal dengan membuang lapisan mukosa rectosigmoid dari lapisan seromuscular
kemudian melakukan tarik terobos nama lainnya endorectal pulltrough
b. Ruang lingkup
Keadaan dimana terjadi daerah
aganglion pada segmen tertentu dari system gastrointestinal hampir 80% terjadi
pada segmen rectosigmoid. Dengan gejala klinis kembung, mekoneum keluar
terlambat (> 24 jam awal kehidupan) dan muntah pada anak lebih besar dengan
riwayat konstipasi kronis.
c. Indikasi operasi
- Gejala Klinis dan radiologi khas Hirschsprung Disease
- Diperkuat dengan hasil patologi (biopsi suction dan atau all layer rectum) tidak ditemukannya ganglion
d. Kontra indikasi
operasi
- Neonatus dengan kondisi enterokolitis
- Kondisi umum Jelek
e. Diagnosis Banding
- Intestinal Neural Displasia
- Desmosis Colon
- Meconeum Ileus
- Meconeum Plug Sindrome
- Small Lef Colon Sindrome
- Hipotiroid
- Prematuritas
f. Pemeriksaan
Penunjang
Kolon inloop, biopsi
Teknik Operasi
- Posisi supine.
- Desinfeksi mulai level papila mammae sampai pedis kanan dan kiri.
- Irisan transversal infraumbilikal/interspinam diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum → dibuka
- Identifikasi segmen berganglion dan tak berganglion dalam bentuk adanya zona spastik (aganglion) zona transisi (berganglion terbatas) dan zona dilatasi (berganglion normal).
- Untuk menentukan segmen yang berganglion harus dengan pemeriksaan potong beku kemudian dilanjutkan mukosektomy.
- Segmen yang berganglion dapat disambung langsung dengan mucosa di linea dentata (Soave modifikasi Boley) atau diprolapskan (Soave klasik). Bila penderita dengan stoma maka stoma dibebaskan dan dapat langsung dilakukan tarik terobos (Pull Through). Stump /kolon yang diprolapskan dapat dipotong hari ke-14.
g. Komplikasi operasi
- Perdarahan
- Menciderai ureter
Hampir tidak pernah terjadi bila
memahami anatomi dan tehnik operasi dengan benar, bila terjadi lakukan repair
h. Komplikasi pasca
operasi
1. Kebocoran
Segera lakukan pengamann dengan
melakukan laparotomi drainase dan pembuatan kolostomi bagian proksimalnya
2. Stenosis
Lakukan buginasi dan bila tidak
berhasil lakukan operasi dengan me-release stenosis
3. Enterokolitis
Tidak dapat dihilangkan hanya dapat
diminimalkan dengan cara washing out
i. Mortalitas
Kurang dari 2%
j. Perawatan
Pascabedah
Pascabedah pasien dirawat selama 21
hari (bila memakai pemotongan stump 21 pasca operasi, beberapa ahli bedah anak
melakukan pemotongan stum pada hari ke-7) dengan memberikan terapi injeksi
selama 5 hari dilanjutkan obat oral selama 7 hari. Dan kadang pasca operasi
masih diperlukan pemasangan rectal tube selama 1 hari pasca operasi.
j. Follow-up
Dengan mengevaluasi kondisis
kontinensi/defekasi pasien, dan untuk lebih objektif lakukan dengan sistem
skoring (Klotz dan atau Kelly’s Score).
Adakah komplikasi lanjut seperti enterokolitis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar