KELOID
Introduksi
a. Definisi
Keloid
adalah pembentukan jaringan parut berlebihan yang tidak sesuai dengan beratnya
trauma.
b. Ruang lingkup
Kecenderungan
timbul keloid lebih besar pada kulit berwarna gelap. Cenderung timbul
pada usia dewasa muda dan jarang pada usia tua. Pertumbuhannya cenderung
progresif. Predileksinyya terutama di daerah sternum, bahu, cuping telinga,
pinggang, dan wajah. Pada orang-orang yang berbakat keloid, setiap kerusakan
kulit akan menimbulkan keloid.
Faktor-faktor
yang menyokong timbulnya keloid:
- Infeksi kronis
- Benda asing dalam luka
- Tidak adanya relaksasi setempat saat penyembuhan luka
- Regangan yang berlebihan pada pertautan luka
c. Indikasi Operasi
Bila dengan
cara konservatif tidak membaik
d. Kontra indikasi operasi
Tidak ada
e. Diagnosis Banding
Parut
hipertrofik. Pada parut hipertrofik besar parut masih sesuai dengan lukanya.
Parut ini tidak pernah melewati batas luka dan pada suatu saat akan mengalami
fase maturasi.
Penanganan Keloid
Keloid
ditangani secara konservatif yaitu dengan penyuntikan kortikosteroid (misalnya
golongan triamcinolon) intralesi keloid. Penyuntikan ini diulang 2-3 minggu
sekali sampai efek yang diinginkan tercapai. Cara ini cocok untuk keloid yang
tidak terlalu luas dan tebal.
Pembedahan
sederhana untuk mengeksisi keloid harus dilakukan dengan tissue handling
yang baik. Penutupan kulit harus diusahakan dengan regangan yang seminimal
mungkin, kalau perlu dilakukan jahitan lapis demi lapis untuk mendekatkan
jaringan dibawah kulit dalam rangka meminimalkan regangan. Cangkok kulit (split
thickness skin grafting dan full thicknes skin grafting) dapat
juga digunakan untuk mengurangi ketegangan kulit. Usahakan untuk mencegah semua
sumber inflamasi post operatif seperti terperangkapnya folikel rambut, benda
asing, hematom dan infeksi. Angka rekurensi pembedahan sendiri sekitar 45-100%.
Oleh karena itu pembedahan akan lebih efektif bila dikombinasi dengan
eksternal radiasi, dan injeksi kortikosteroid.
f. Komplikasi operasi
- Infeksi
- Perdarahan
g. Perawatan Pascabedah
Cegah
terjadinya reaksi inflamasi di daerah operasi, kombinasi dengan radiasi
eksternal atau injeksi kortikosteroid.
h. Follow-up
Klinis
penderita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar